Hari ini tepat 4 hari kamu tak
pulang, Mas. Sebenarnya apa yang membuat kamu betah di sana? Apakah bisnis
barumu itu sangat menjanjikan? Sampai-sampai kau lupa sedang memilki istri yang
tiap malam hatinya selalu merintih karna rindu belaianmu.
Mas, tiap hari aku merasa sudah
tak punya harga diri lagi. Sebab, aku sering mengemis kasih sayangmu, aku
sering memaksamu tuk selalu mencintaiku, bahkan aku sering berkata silahkan
ambil apa yang ada pada diriku jika kamu mau, asal satu permintaanku, kamu
pulang untukku.
Rasanya itu sangat mustahil. Sebab
kini aku sudah mulai merasakan kebenaran bahwa “laki-laki itu memiliki hak
lebih besar untuk memilih, mencintai, meminang,dan meninggalkan perempuan yang kadang
bukan dengan suatu alasan yang masuk akal”
Lantas, kapan kamu pulang Mas? Rumah
ini hampa tanpamu. Aku rapuh tanpamu. Aku lemah tanpa ucapan “istriku, kaulah
yang nomer satu, selalu, dan tetap nomer satu untukku”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar