Hari ini kita anniv. Tapi kenapa kamu
malah menanamkan bunga bangkai di depan rumah kita? Padahal yang aku inginkan
adalah bunga mawar. Kejuatan apa yang sebenarnya sedang engkau persiapkan? Aku merindukan
kejuatan anniv kita dua bulan yang lalu, tiba-tiba kamu ada di depan rumah lalu
memberiku sebuah selimut. Mungkin, kamu ingin tidurku terasa hangat ya? apa
mungkin ragamu memang tak bisa menyelimuti aku secara langsung, namun jiwamu yg
asli selalu ada dan dekat saat aku terlelap tidur sekalipun. Mungkin....
10 bulan memang tak sebentar. Kita
merawatnya dengan kejujuran, membuatnya indah dengan kemesraan. Berhubung sikapmu
yang kian hari kian membukit dinginnya, apa kita masih pantas melanjutkan keharmonisan
ini? Sebenarnya, ini memang adalah sebuah kata-kata yang berat untuk kuucapkan,
namun hati kecil ini tak bisa berbohong bahwa aku ingin menyampaikan yang
sebenarnya apa yang aku rasa. Bagaimana dengan kamu? Menurut kamu, apa yang
istimewa di bulan kita yang kesepuluh ini? Apakah menurutmu biasa saja? Indah? Atau
mungkin, kemistri kita sudah luntur?
Tidaaaakkk... bukan itu jawaban yang
aku mau. Kalau boleh jujur, sebenarnya aku masih terus ingin bergandengan
tangan denganmu, memiliki pemikiran satu tujuan denganmu, dan sampai maut
memisahkan kita bolehlah aku atau kamu yang boleh mengucap kata “selamat
tinggal”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar