Selasa, 23 Desember 2014

Dulu


kita pernah menggenggam dunia bersama
tertawa lepas di hamparan pasir yang terbentang sangat luas
pernah kita ikut menari bersama rerumputan yang hijau anggun nan menawan
juga deburan ombak ikut bahagia
atas kebahagiaan yang kita bangun bersama
tapi itu dulu
dulu saat kita bisa bersinar bersama teriknya sang surya yang memancar

Kerenggangan diatas Kesamaan


dering telfonku membuatku luka lagi
aku teringat dulu
saat dia berkata
selamat pagi semangatku
akan terdengar asing
bila aku menginginkan hal itu terulang kembali

kita berada di kutub yang sama
namun kita saling bertolak belakang
kita menghirup udara yang sama
namun kita tak bisa menangkap cinta
yang kini telah terbang tinggi entah kemana
kita juga berada di planet yang sama
namun kita sulit tuk bertegur sapa
apalagi berjumpa

Racunmu Adalah Semangatku


tak pernah terlintas dalam benakku
apa jadinya tubuh ini tanpa racunmu
hati yang tak jarang berteriak kesakitan
selalu kuabaikan
ulu hati memaksa untuk berhenti menyentuhmu
namun aku terus bersi keras berkata aku tidak bisa
aku tak pernah memikirkan berapa liter air mata telah menyapu bersih permukaan pipi bercak hitam ini
tak pernah pula
aku mengeluh
atas semua luka pemberianmu
mungkin aku gila
atau mungkin juga telah tuli dan buta
semua racun yang telah masuk kedalam rohku
adalah semangat di mana aku bisa merasa lebih kuat dan tegar untuk menggenggam dunia

Madu dan Racun


tangan kanan ada madu
tangan kiri ada racun
disaat racun telah berperan menjadi madu
dan begitu sebaliknya
tubuh ini lemah
jika sehari racun tak kukecup
hinalah sudah sekujur tubuh ini
telah menjadikan racun sebagai obat penawar gairah hidup
sehari tanpanya
bagai ajal didepan mata
bagai neraka yang terus melambai ria
racun dijaman itu
terasa nikmat nan menyakitkan pula
disaat kini aku telah sadar
bahwa madu
jauh terasa lebih manis dan nikmat
aku sangat menyesalinya
dan merasa diriku semakin hina

Pupus



Perpisahan atau bukan
Untukku bukanlah hal yang baru
Perpisahan? telingaku menjadi sedikit sensitif bila mendengar kata itu
Psai perpisahan....
Sampai di sinikah semuanya akan lenyap dalam sekejap?

Hitam



hidup ini tampaknya terlalu hitam dalam pandanganku
begitu banyak kegelapan yang bergelantungan dalam pikiranku
entahlah
rasanya sulit menemukan titik putih
dalam hidup yang tak jernih ini
hitam
kelam
tiga per empat dari hidup ini
tampaknya akan awet dengan kehitaman

Hujan


hujan..
hari ini kau tampak menyeramkan
datang dan membawa sebuah kenangan
mengapa kau begitu kejam dan menyebalkan
hujan..
hari ini
aku membencimu

Senin, 22 Desember 2014

Ibu, Ibuku Kedua, Ibuku Ketiga


Kata mereka diriku slalu dimanja
Kata mereka diriku slalu ditimang
Oh bunda ada dan tiada dirimu kan selalu
Ada didalam hatiku..

2014 mengalami koma. Usianya tak kan lama lagi. Dalam hitungan 9 hari, bisa diprediksi hidupnya hidupnya akan berakhir cukup sampai disini.
Tanggal 22 dimana orang-orang yang mania sosmed akan spamming mengucapakan “happy mother’s day” “selamat hari ibu” “i love you mom, you are my everything” semacam itulah celoteh para peselancar sosmed yang sangat antusias dan tak mau ketinggalan moment untuk mengucapkan selamat pada dijatuhkannya hari bersejarah yaitu hari ibu.
Sedikit cerita untuk orang tercinta yang tak akan pernah kuketahui kapan aku mulai berhenti mencintainya. Yang jelas, aku tak akan pernah mampu menggantikan semua apa yang beliau berikan kepadaku. Mulai dari yang kecil, sedang, besar, sepele, menyakitkan, mengharukan, menyedihkan, dan lain ssebagainya.
Selama 18 tahun, jujur aku tak pernah mengucapkan kepada ibuku “selamat hari ibu”. Juga aku tak pernah mengucpakan “selamat ulang tahun ibu”. Manusia macam apa aku ini. Haaaa!!! Jangan tiru aku, mungkin aku adalah satu satu contoh anak yang tak patut ditiru. Sebab, aku menyepelekan hal kecil seperti itu.
Setelah kepergian ibuku, hari-hariku semakin tak karuan. Monoton. Tak ada yang special. Hidup hanya makan, tidur, bersih-bersih rumah, kuliah, pulang kuliah, nugas, begitu seterusnya. Usai beliau tiada, Belajar masakpun hanya sekali. Itupun juga hanya membuat kering tempe, sangat mudah. Ahhhh, aku serasa menjadi sosok anak perempuan pertama yang harus memikul nasib menjadi sosok yang begini-begini saja. Aku merasa aku sulit untuk mewarnai hari-hariku. Aku sukar melakukan eksperimen-eksperimen baru. Aku juga sempat berfikir kalau aku diperlakukan tidak adil.
Aku ingin dimasakin ibu, aku ingin belajar masak bareng ibu. Aku ingin curhat sama ibu. Aku ingin melihat senyum ibu. Ya, begitulah pintaku. Apa boleh buat, aku mungkin sempat tergolong menjadi deretan anak durhaka. Disaat ibu masih ada, aku jarang membantu beliau masak, apalagi minta diajari memasak. Begitupun dengan curhat, aku tak pernah berbagi sepeserpun kata kepada ibu. Aku memilih untuk memendamnya. Pun juga, aku ingin melihat senyum ibu. Ah yang ada, tiap hari akulah penyebab kenapa ibu sering ngomel-ngomel. Diminta untuk ambil ini, aku menunda, disuruh itu, aku melawan, dinasehati aku membentak. Ya Allah sekejam dan seseram setan itukah hati yang dulu aku milik?  
Kini aku sangat menyesalinya. Aku telah menyia-nyiakan waktu yang panjang yang telah Allah berikan kepadaku yang semestinya aku gunakan untuk membuat ibu bangga, bukannya menderita atas semua perbuatanku yang menentang ini itu.
Sekalipun hari ini aku menangis hingga aku tertatih, mana mungkin ibuku bisa kembali? MUSTAHIL. Terkadang aku membodoh-bodohkan diriku sendiri hingga angin yang kencang datang menerpa mukaku, lalu air mata jatuh membasahi pipi. Entah berapa kali tetes air mata ini memaksa untuk keluar. Juga entah berapa kali mataku sembab, karena sebuah penyesalan yang begitu mendalam.
Suatu hari, aku bisa lupa akan semua dosa yang pernah aku perbuat terhadap ibuku. Naum dihari berikutnya, entah siapa yang mengundang kesedihan untuk datang ke hatiku lagi, aku tak tahu, yang jelas, disaat kesedihan itu datang dan aku teringat akan masa lalu yang amat pilu itu, aku merasa kehilangan kendali. Sekalipun air mata yang menetes, tubuhku terasa sangat lemas. Sulit rasanya aku memberhentikan supaya air mata ini tak jatuh lagi. Aku lemah untuk menyemangati diriku sendiri. Terlebih aku merasa sangat lemah saat aku ingat hari terakhir aku bisa melihat wajah ibu.
Bu.. hari ini tepat ditanggal 22 desember 2014, engaku resmi meninggalkan aku, adik, dan ayah. Tepat 279 hari engkau meninggalkan kami bertiga. Aku sangat merindukanmu Buk. Andai engaku bisa pulang kerumah, hari-hari yang suram ini sekejap akan lenyap tergantikan oleh kehadiranmu di sini. Ah, aku terlalu menghkayal. Jelas tidak mungkin, apa yang aku ucapkan bisa kembali dipelukanku lagi. Ah, aku rasa, aku sudah gila, buk.
***


Terlambat kudasari
Kau termat berarti..
                Tak cukup hanya kepergian ibu yang aku selali. Kepergian ibunya ibuku juga. Mbah Yi. Beliau adalah sosok yang kuanggap sebagi ibuku kedua. Ketika aku sedang kesal dengan keadaan rumah, aku selalu berlari kerumah mbah yi. Bercerita kepada mbah yi tentang hal yang membuatku sedih. Mbah yi sering membuatkan aku kue, karena mbah yi ku jago memasak. Tak jarang pula, aku pergi ke pasar dengannya. Ah, rasanya dadaku sangat sesak pabila aku harus bernostalgia mengingat semua kenangan ini. Mengingat hal apa saja yang dulu aku habiskan dengan mereka. Ahhh nyaliku down, aku hampir kehilangan separuh semangatku jika aku harus dituntut mengingat mereka, ibu, dan mbah yi.
                Penyesalanku tak padam sampai disini. Ceritanya mirip dengan masa lalu aku dan ibuku. Entah manusia macam apa aku ini. Lagi-lagi teringat kekejamanku dulu yang sering membantah saat mbah yi meminta bantuanku. Ah, dan pada intinya, dulu, aku merasa seperti bukan manusia. Aku merasa seperti setan yang sukanya membuat darah orang lain naik, memuncakkan emosi orang lalin dan melontarkan kata-kata kejam yang hingga pada akhirnya membuat mereka marah. Sungguh, akulah manusia berhati setan..
***


Aku pernah berharap
Menjadi sesuatu yang berharga
Untuk semua orang yang menyayangiku
                Setelah ratusan hari ibu, dan ibunya ibuku sudah berada di alam yang berbeda denganku, aku mencoba tegar dan kuat. Aku mulai membangun kekuatan ini dari awal lagi. Dengan tekadku yang bulat dan niat yang kuat, aku berjanji pada diriku sendiri untuk merubah hati yang dulu sempat berbau setan, kini akan aku ubah dengan bau surga. Aku tak ingin menjadi golongan yang hina dimata Allah. Untuk itu, aku tak mau menyia-nyiakan kesempatan ketiga ini untuk ibunya ayahku.
                Aku boleh kajam. Tapi itu dulu. Kini, dengan segenap jiwa dan raga aku akan membuat mbah yi dari ayahku menangis bahagia atas kelak kesuksesan yang akan aku raih nantinya. Aku tak ingin ketiga kalinya aku mendapati penyelasan diakhir cerita. Tak kan ku sia-siakan mbah yi dari ayahku, yang kini sudah kutetepakan sebagai ibu ketigaku.
                Aku selalu berdoa, agar beliau diberi umur yang panjang, sehat selalu, walau terkadang badannya juga melemas saat kadar gulanya tinggi. Namanya juga orang tua, pasti ada saja gangguan kesehatan yang menyerang dirinya. Entah itu pusing kepala, batuk, sesak, atau yang lainnya. Aku ingin ibuku yang ketiga ini mengatakan secara langsung didepan kedua mataku dengan nada yang lantang  “aku bangga denganmu, nak”.
                Setalah aku cukup berhasil menemukan kedewasaan yang ada dalam diriku, mulai berfikir rasional, dan berorientasi pada masa depan, aku semakin tertantang untuk segera menjemput kesuksesanku. Aku sudah tak sabar untuk membahagiakan ibu-ibuku. aku juga sadar, kalau semua ini butuh proses, dan aku akan menunggunya. Bersabar dan sebisa mungkin terus bangkit jika aku terjatuh.
***

 Kegagalan yang pernah kualami
Menjadikan ku semakin kuat
Aku bersyukur jadi seperti ini
                Buk.. mbah yi.. mbah yi.. kalian bertiga adalah ibu-ibu terbaik dari yang baik yang pernah kumiliki. Tak sedikitpun aku merasa kurang atas pemberianNya yang telah mengirimkan sosok ibu yang luar biasa.
                Memang sangat banyak diluar sana, ibu yang lebih cantik, kaya, pandai, menawan, anggun, dan mungkin diidolakan banyak orang. Tapi asal ibu tahu, mbah yi tahu, aku tak butuh seperti mereka yang lebih cantik, kaya, dan pandai. Jika Allah mengirimkan ibu yang mungkin dimata orang lain tak ada harganya, bagiku ibu tak akan pernah bisa diukur dan dinilai tingkat keistimewaannya. Ibu dan mbah yi adalah ibu yang luar biasa. Sulit untuk mengungkapkan lewat olah para kata. Yang jelas, dari hatiku yang teramat dalam, aku bersyukur telah dikaruniai ibu seperyi kalian. Sampai kapanpun aku tak akan pernah bisa membalas semua jasa-jasamu. Maafkan aku jika selama ini aku hanya masih bisa membuat kalian kecewa dan marah. Sungguh sebagai anak, hasrat ingin membahagiakanmu itu adalah tugas nomer satu. Maafkan cucumu yang sering kali menggoyahkan hatimu dan melukai perasaanmu.
                Doakan aku sehat yang Buk, Mbah yi. Doakan perjalananku menjemput sukses diusiaku yang muda ini lancar. Tikungan dan jalan begerigi sangat minim, sehingga aku bisa cepat sampai pada titik puncak kesuksesanku. Semoga secepatnya, doaku yang baik-baik segera menjadi nyata. Amin..
                Sekali lagi maafkan aku pernah memiliki hati seperti setan. Sebisa mungkin aku akan mencegah hati setan itu takkan pernah bisa kembali masuk menyelinap dalam tubuhku. Terima kasih telh menjadi ibu dan mbah yi terbaik didalam dunia yang sama. Semoga kini kalian berdua nyaman dan tenang dirumah abadi kita. Terima kasih juga untuk mbah yi, ibunya ayah, ibuku ketiga yang sampai detik ini memasakkan untukku, merewat adikku saat aku kuliah. Tak akan pernah ada suatu hal bisa membalas semua yang telah engkau berikan untukku.
Aku merindukanmu ibu.. ibuku kedua..
Aku menyanyangimu ibuku ketiga..
Aku mencintai kalian bertiga..
***

Jumat, 19 Desember 2014

Satu


Biarkan aku
Terus menyebut-nyebut namaMu
Birkan aku
Bergantung  hanya kepadaMu
Biarkan aku
Mencurhakan isi hatiku
Hanya denganMu
Jangan biarkan orang lain tahu
Satupun
Biarkan
Aku dan diriMu
Juga hati yang berbalut kecemasan disetiap kedipan nestapa
Biarkan sedih
Yang memenuhi isi hatiku
Tak apa
Aku bisa
Asal Engkau
Tak kan pernah jauh
Dan bosan
Saat mendengar keluh kesalku
Untuk itu
Berjanjilah kepadaku
Engkau bisa menjaga rahasiaku
Terlebih menjagaku
Di setiap waktu
Karena kepercayaanku
Hanya akan kuberikan untukMu
Satu
Hanyalah Untukmu
Engkau yang setia menunggu segala ceritaku
Aku selalu mencintaiMu

Ini Bukan Doa


Tuhan..

Apakah aku sudah terjemus didalam jurang individualisme?

Masalahnya, hasratku untuk tidak berbagi cerita dengan orang lain adalah nol. Dan itu artinya, yang ada dalam pikiranku “akhir-akhir ini” adalah alangkah baiknya jika aku terus memendam semua masalah yang kini sedang melandaku.

 Mungkin akan terasa lebih baik jika tidak ada yang mengetahuinya. Cukup aku dan Engkau semata. Karena di dunia ini pasti ada hal yang sejatinya lebih baik untuk tidak diketahui orang lain dan juga olehnya.
***

Aku tak tahu harus mulai dari mana. Yang jelas, sebenarnya banyak hal yang ingin kutuangkan dalam tulisan ini. Namun apa daya, aku hanyalah manusia biasa yang belum pandai merangkai kata dari a hingga ke a lagi. Runtut. Apik. Menawan. Sehingga pembaca tahu, yang mana dulu yang menjadi awal dari permasalahan yang tak kunjung usai ini.
***

Tuhan..

Tempat mengadu yang paling nyaman di dunia yang pernah kujajahi hanyalah saat aku memanjatkan segudang doa padaMu. Aku tak bisa mengungkapkan bagaimana hati yang tersakiti ini, sekejap bisa bisa reda karena saat aku memanggil namaMu, hati ini terasa suci kembali. putih tanpa noda. Bersih tanpa dosa. Tapi, pada kenyataanya tetap saja, aku adalah aku insan biasa yang tak luput dari segala dosa.
Kau pasti tahu, sejak kemarin doa yang kupanjatkan untukMu dibalutih dengan kata-kata puitis. Aku tak tahu, hal apa yang membuat keromantisan yang kulakukan padaMu terus menuntunku sampai detik ini. Hingga akhirnya aku memberanikan diri lagi, meluapkan segala keluhku lewat tulisan yang hancur ini.

Tuhan..

Sempat aku berfikir bahwa aku ingin Engkau mengambil mata ini. Agar aku tak lagi bisa melihat kejamnya dunia yang Kau berikan untukku. Kejamnya orang-orang yang kusayangi, pada kenyataannya telah Kau ambil kembali kedalam KuasaMu. Bhakan, seklaipun aku merengek, Kau bahkan tak akan pernah mengembalikannya lagi untukku.

Juga telingaku. Aku bosan hanya angin yang mendengug indah di gedang telingaku. Aku rindu teriakan kasih sayang yang dilontarkan oleh orang yang aku sayang. Aku rindu akan ucapan sayang, yang dulu sering kali mereka persembahkan untukku. Dan kini semua menghilang. Dan aku tak bisa mendengarnya lagi. Walau hanya satu detik saja. “Maka, ambillah Tuhan..” begitulah kejamnya perkataanku yang kufur atas semua nikmatMu. Astagifrullah...

Tak hanya mata dan telinga. Aku juga mewarkan mulut ini padaMu. Tak bisakah Kau mengambilnya juga? Entahlah, entah siapa yang mengajariku kata-kata pedas ini. Kata-kata yang tak seharusnya aku persembahkan untukMu. Kata-kata yang kata orang, setiap kata yang terucap adalah doa. Jangan kabulkan doa ini Tuhan, jika Kau menganggapnya ini adalah sebuah doa. Aku tak tau harus berkata apa lagi. Semua kata rindu yang sering kali aku ucap, apakah dia mendengarnya? Semua kata yang mengisyaratkan bahwa sejujurnya aku sangat merindukannya, ingin kembali dalam pelukannya, ingin dia tau bahwa aku tak bisa hidup tanpanya, walaupun kini, dia mungkin sudah acuh dengan semuanya. Aku tak tahu. Apakah aku masih layak berucap kata aku cinta dia? Biarkan mulut ini hanya sebatas berkata, dan bukan untuk mengarap balasan kata darinya.

Tak cukup sampai disitu. Tangan. Tanganku. Apa daya, aku tak bisa memegang erat tanganya agar dia tak bisa jauh dari sisiku. Tangan-tangan ini juga cukup menjadi saksi bisu bagaimana aku mengetik huruf per huruf, merangkai kata AKU CINTA DAN RINDU DIA. Yang pada ujungnya, juga seperti biasa tak ada balasan yang menyapa.

Begitu pula dengan setiap langkah kaki yang menuntunku kemana sebaiknya aku harus pergi. Bagiku, setiap langkah kaki yang aku hentkkan diatas bumi ini., adalah selangkah doa bagaimana caranya agar aku bisaa selangkah lebih dekat denganmu. Selangkah lebih nyata untuk melihat sosok dirimu yang sekian lama telah menghilang dari pandanganku. Dan di setiap langkah itu, aku selalu berharap agar kedekatan-kedekatan yang aku harapkan menjadi kedekatan yang nyata. Namun nyatanya, lagi-lagi itu masih sebuah mimpi.............

Mata, telinga, mulut, tangan, dan kaki. Apakah sudah cukup untuk menebus kerinduan ini?

Jika belum, katakan saja padaku apalagi yang Kau inginkan dariku.

Maka, tanpa perlu mempertimbangkan semua ini, karena semua ini adalah milikMu, dan aku hanya merima titipan yang Kau beri, karena pada akhirnya semua yang ada akan kembali kepadaMu. Untuk itu, ijinkan aku menjemput kebahagianku walau dengan seribu kekuranganku. Dan aku berharap, aku masih tergolong orang yang layak Engkau beri rasa rindu terhadap orang yang sukses membuat aku pilu karena aku teramat sangat diujung rindu.
***

Tuhan..

Jika Engkau menganggap ini adalah doa, maka tolong, jangan kabulkan doaku yang buruk ini. Aku tak tahu hukuman apa yang pantas bagi orang sepertiku yang dengan beraninya menyampaikan pesan ini secara terang-terangan baik dunia nyata, dunai maya, dunia fana, dan dunia-dunia lainnya.

Ampuni aku Tuhan..

Tolong jangan kabulkan doa ini jka Kau menganggapnya seperti itu.

Sesungguhnya, aku hanya ingin menumpahkan segala kepiluan ini lewat kata yang romantis, berkias, serta puitis, agar pembaca tertarik dan memberi applous untukku.

Sungguh, dalam hati ini, perpanjangkan kesempatanku untuk selalu tunduk akan semua perintahMu, bersujud di kiblatMu, menjauhi segala hal yang Kau tak suka, dan senantiasa menyebut namaMu yang Esa, Satu, dan hanya kepdaMu.

Sabtu, 13 Desember 2014

Bintang Yang Bersinar


Aku pernah bermimpi
Menjadi bintang yang paling bersinar
Ku tak menyangka ini terjadi
Kegagalan yang pernah kualami
Menjadikan kusemakin kuat
Aku bersyukur jadi seperti ini
Kebahagiaan ini janganlah cepat berlalu
Karena tak mudah untuk menggapainya
Kuberjanji akan menjaga semua
Terima kasih Tuhan
Atas segala anugerah yang kau beri kepadaku
Semoga kan tetap abadi
Aku pernah berharap
Menjadi sesuatu yang berharga
Untuk semua orang yang menyayangiku

Rabu, 10 Desember 2014

MISS YOU GAES

Hai kalian semua apa kabar?
dari kanan, kampret, kondom, goplo, tika, riska, keke, i miss so much much much gaessss!!!!! i really really miss you.
kapan meet up? ayok crita-crita, seru-seruan, gokil-gokilan
aku tidak bisa menemukan teman yang seasik, kocak, gilak seperti kalian.
I MISS YOU

ALL IS WELL


always do positive thinking
calm
still calm
calm again
it's all will be okay
and all is well

Absen


Aku BENCI “ABSEN”. Padahal aku sudah menambahkan daftar motto di hidupku “hidup ini terlalu sia-sia untuk membenci seseorang”
Dan sesungguhnya aku tak bisa menyembunyikan rasa kebencian ini kepada dunia. Aku terlalu polos untuk berbohong jika detik ini aku benar-benar ingin membencinya.
Aku bosan dengan kata absen. Kenapa Engkau kembali mempertemukan kami dalam masalah yang sangat tidak elit seperti ini Tuhan? Aku bosan dengan dia.
Kalau aku boleh memilih satu orang yang pantas aku benci, aku ingin move on dari dia. Aku sudah muak dengan dia. Muak. Muak. Muak.
Sungguh. Rasa kebencian ini semakin memuncak semenjak kurang lebih 21 jam yang lalu.


Apakah kurang tragis konflikku tahun lalu dengan dia? Dan bagaiman dengan tahun lalu sebelumnya lagi? Ah.
Tepat 21 jam yang lalu :
detik
Ini
Putuskan
Bahwa
Aku
Benar
Benar
Ingin
Membencimu
Dan
Kadar
Kebencian
Ini
Teramat
sangat
Memuncak
Saat
21
Jam
Yang
Lalu

Musuh


Ternyata aku punya musuh
Dia sangat dekat denganku
Sangat dan teramat sangat

Awalnya aku merasa bahwa dia bukan sainganku. Tapi perlahan aku menyadari akan kelebihannya. Aku sempat takut jika dia berhasil menggeser posisiku. Pernah juga aku berfikir dialah musuh bebuyutanku sekarang!
Kita hampir mirip. Dari segi sifat, sikap, keberanian, dan tekat yang kuat.
Banyak yang bilang “musuhmu adalah orang terdekatmu” dan aku percaya akan hal itu. Sangat percaya. Kini aku menamainya “MUSUH”
Suatu ketika posisi yang dari awal aku idamkan diumumkan. Aku sempat gemeteran. Sipakah yangkira-kira berhasil menduduki posisi itu? Ternyata hasilnya seri. Aku dan musuh mendapatkan score sementara yang identik. Alhasil, kita harus berjuang lagi pada ronde berikutnya.
Dan kini kita sama-sama berjuang. Kita lihat kedepan, siapakh yang berhasil menyandang posisi tersebut. Aku atau musuhku. I’ll fight hard !!!!

Nyata Tapi Semu


Semua yang ada di dunia ini memang nyata adanya. Bisa dipandang dengan mata telanjang sekalipun. Diraba dengan penuh rasa juga bisa. Tapi hanya satu yang tidak bisa, yaitu dirasakan. Memang mudah merasakan apa yang seharusnya dirasakan. Tapi sangat sulit untuk menggenggamnya. Seperti ada duri tajam yang sekali saja kita pegang, akan menjadi luka yang begitu mendalam dan membekas.
Aku punya teman. Juga punya yang lebih dari teman. Tapi semua itu seperti angin yang tak bisa kupeluk walau hanya sekali seumur hidup. Mereka memang terlihat nyata adanya. Namun mereka itu semu. Tak ada yang benar-benar nyata teman dan lebih dari teman. Mungkin bukan tak ada, tapi belum ada. Mungkin..
Entahlah. Aku bisa merasakan kehadiran mereka didekatku. Namun aku tak bisa merasakan stimulus yang tulus dalam diri mereka. Semua masih seperti angin. Yang lalu lalang kesana kemari. Terkadang mendekat terkadang menjauh.
Tapi aku lebih merasakan kejauhan di antara mereka. Karena mereka semu, menurutku. Tak tau apakah kalian yang membaca tulisan ini merasakan hal sama seperti yang aku rasakan saat ini atau tidak.
Aku di sini dan mereka di sana. Terkadang dari kejauhan itulah aku merasa dekat. Dan anehnya, saat aku dan mereka sangat berdekatan, namun hati kami tak menyatu. Apakah akan terasa lebih baik jika kami terus-menerus berada di simpang kejauhan agar kami bisa sama-sama merasakan arti kedekatan yang sesungguhnya?


Akhir-akhir ini aku sering merasa bahwa aku hidup di atas tanah air tercinta ini tanpa sebatang hidung orangpun. Aku sendiri. Entahlah, itu yang kurasakan. Apa mungkin aku gila? Jelas-jelas banyak orang yang membuatku tertawa, tapi lebih banyak yang membuat aku sedih sebenarnya. Tapi aku sudah terbiasa akan hal itu. Sehingga tak menjadi masalah besar dalam hidupku saat ini. Biarkan masalah itu mengahantuiku terus. Aku tak takut, karena aku sudah bisa ketakutan.
Aku tertawa, mereka juga ikut tertawa. Tapi apakah jika aku menangis, mereka juga ikut menangis?

Aku punya teman, tapi aku sangat tertutup dengan mereka. Entah hal apa yang membuatku lebih memilih jalan tutup mulut. Au sendiri juga tak tau. Yang jelas, akan lebih baik jika begini, sebab ada hal yang seharusnya didiamkan dan tak ada seorangpun yang tau demi kebaikan. Karena tidak semua hal yang diketahui banyak orang, malah akan membuat semuanya terasa lebih baik, bahkan sebaliknya.
Aku juga punya yang lebih dari sekadar teman. Tapi sekarang, dia perlahan menjadi sosok yang dibawah standar title teman. Entah apa sebutan bagi sosok yang seperti itu. Yang jelas, yang lebih dari sekadar teman itu, sekarang lebih mirip abu. Yang tertiup angin, lalu menghilang entah kemana. Bahkan mungkin tak akan pernah bisa kembali.
Dari situlah aku menyimpulkan bahwa mereka itu nyata tapi semu. Aku tak bisa bebas sebebas-bebasnya orang bebas beradu pendapat, bertukar cerita, berkeluh kesah, dan hal lain yang biasa dilakukan oleh sejoli yang satu tujuan.
Aku juga belum menemukan jawaban apakah aku yang terlalu menutup diri, atau mereka yang sebenarnya tidak peka bahwa aku sangat amat membutuhkan mereka walau hanya berbagi secuil cerita cinta, duka, dan lara.

Mungkin lebih baik seperti ini. Sama-sama diam tanpa kata. Sama-sama merasa bahwa memang tak ada hal; yang seharusnya tidak kami ketahui satu sama lain. Anggap saja, inilah keputusan ternyaman yang kami pilih demi kebaikan bersama.
Inilah kenyataan terkejam yang pernah kualami. Kami sama-sama memandang tapi tak bisa mencuri pandang. Sama-sama dekat tapi tak bisa lekat. Kami di dunia, terlihat nyata, tapi semu seperti sesuatu tak berwujud.

Semu Tapi Nyata


Ria. Temanku yang polos. Berasal dari desa sebelah timur. Kalau ngomong sering disertai hujan grimis dari bibir seksinya. Lucu dan kocak. Tingkahnya masih seperti anak kecil. Kalau bertanya tanpa berfikir panjang dulu. Langsung asal ceplos seperti orang tak punya dosa.
“Nis, btw kamu kok sering sama ayahmu ketimbang sama ibukmu?” seperti tak punya sungkan, Ria, teman baruku sekampus melemparkan secuil pertanyaan namun berpengaruh besar terhadap perasaan hatiku.
Aku hanya tersenyum kecil tanpa kata.
“trus waktu kamu lihat karnaval kemarin, kok sama ayahmu? Batinku, kenapa gak sama ibumu? Kok lebih dekat sama ayahmu ya? Aku bingung” dilanjutkannya kembali dengan segundang pertanyaan yang hampir saja membuat mataku berlinangan air mata.
Aku teramat sangat menahan rasa sakit itu. Kembali lagi, aku diingatkan oleh peristiwa yang menyayat. Tapi aku tetap berusaha tersenyum. Seakan tidak ada apa-apa dan sedang tidak risau karena apa-apa. Kuhadapi pertanyaan kejam itu. Agar dia tak lagi bertanya akan hal itu.
“aku sudah gak punya ibu. Ibuku sudah nggak ada” jawabku dengan nada rendah.
“ah masak? Aku gak percaya. Kamu pasti bercanda”
“lha ngapain aku bercanda, toh juga gak ada gunanya aku bohong. Kalau tidak percaya, tanyakan saja pada Nia, sahabatku”
Bergegas, Ria berlari kecil mengahmpiri Nia dan menyakan akan ketidakpercayaannya itu.
“nia, emang benar ta Nisa udah gak punya ibu?” tanya Ria kepo.
“heh! Ngawur kamu. Jangan gitu, nanti dia ingat ibunya lagi. Kamu itu!” jawab nia sambil menengok kearahku dengan nada agak tinggi dan sedikit memarahi ria lewat mimik wajahnya.
“halah, kamu juga bohong yaa.. Aku gak percaya. Pasti kalian berdua sekongkol bohongin aku” bantah ria dengan cengengesan.
“astagfirullahaladzim.. ya allah.. kuatkan aku. Bantu aku menahan air mata ini ya allah.. astagfirullah.. sabar nisa sabar.. kuat...”keluhku dalam hati.
“ria tidak salah. Memang dia kan belum tahu kalo ibumu sudah meninggal, lagipula apasalahnya dia sedikit tau tentang keadaan keluargamu yang sebenarnya. Kuat nisa, sabar... hadapilah pertanyaannya dengan hati lapang nan senyum hangat”
“riaaa. Bodoh sekali kamu. Bodoh bodoh bodoh. Apa wajahku benar-benar seperti pembohong sehingga kau tak percaya apa yang aku katakan. Padahal sudah kuperjelas, bahwa ibuku sudah tiada. Tapi kenapa kamu masih saja seperti orang bodoh yang terus saja tak percaya akan semua uraianku? Kenapa ria kenapaaa.....”
“lagipula apa juga manfaatnya aku berkata bohong jika ibuku sudah tiada. Kamu gila ya ria? Kamu gila? Haaaa. Seharusnya kamu itu mikir. Mana ada anak yang berpura-pura menganggap ibunya sudah tiada padahal beliau masih hidup? Haa kamu pikir dong! Hanya orang tak berakal dan pasrah untuk jadi anak durhaka yang tak mau mengakui keberadaan orang tuanya. Astagfirullah.. jauhkanlah aku dari insan yang seperti itu ya allah...”
Usai hati berkonflik, aku kembali tegap lagi dengan senyuman. Aku tak ingin orang disekitarku tau bahwa aku hancur saat pertanyaan tadi keluar dari bibir ria yang padahal itu sangat memukulku. Biarlah aku dan Allah yang tau akan hati kecilku berkata. Maafkan aku teman aku telah bermuka dua dihadapan kalian. Aku hanya tak ingin kalian iba denganku. Aku tak ingin melihat kalian sedih akan kenyataan hidup yang sempat pahit itu. Biarlah aku sendiri yang mengenyamnya dalam hati dan menyimpan rapat  dalam sanubari.


Namanya juga remaja. Ada duka dibalik cinta. Lebih tepatnya remaja yang mengenal cinta, hidupnya tak akan jauh dari istilah yang bernama GALAU.
Nia, sahabatku, teman sekampusku, teman sebangku. Ceritanya dia sedang galau, keingat sama lelaki yang dulu waktu SMA pernah mewarnai hidupnya.
Suatu ketika saat dia sedang dilanda galau, dicurhat dengan si A. Si A bilang “udahlah stop aja. Gakusah lagi kamu ingat-ingat dia. Dia itu kan udah punya pacar. Lagipula, dia itu udah serius dengan pacarnya. Aku tau semua. Udah, yang penting kamu stop” begitulah nasehat dari si A untuk Nia.
Nia sempat syok dengan kalimat itu. Sempat nangis juga. Lalu si A bilang gini “ udahlah, kamu itu lelaki kayak gitu stop aja. Nisa aja yang kehilangan ibunya bisa tegar, masak kamu tidak bisa”
Deg! Hatiku bergetar.
Baru saja kemarin nia bercerita tentang ini. Dan sepotong kalimat terkahir ucapan dari si A sanggup membuatku menganga.
Dan pada intinya, teman baruku, teman sekampus menilai bahwa aku adalah wanita yang tegar. Memang aku selalu berusaha menampakkan kepalsuanku agar aku bisa menutupi semua luka sempat terselip dalah lika-liku kehidupanku. Aku juga sempat bangga, karena aku telah berhasil memanipulasi mereka.
Mereka tak tau bahwa sebenarnya tiap malam aku selalu teringat ibuku. Aku menangis. Hanya bantal dan guling yang selalu ada untukku. Tak ada sandaran yang nyaman memang. Namun aku selalu menemukan kekuatan dibalik doa yang selalu kupersembahkan untuk ibuku tercinta dari situlah aku bisa kokh kelmbali. Tegar. Kuat. Sehingga mereka selalu mengira bahwa hidup sangat jauh dari luka. Padahal......
Rasanya seperti masih MIMPI. Tapi ini nyata.
SEMU tapi ini NYATA.
Ibu terlihat semu karena sekarang tak serumah lagi dengan aku, ayah, dan adik. Rumah ibu semu. Bisa diungakpakan dengan kata-kata tapi tak bisa untuk disentuh.
Sejauh apapun aku melangkah..
Kau kan slalu dihatiku..
Semua apapun yang terbaik..
Kupersembahkan hanya untukmu..
Ibu..
Terkadang, ibu tercium wangi didekatku. Sangat wangi bahkan. Mungkin ibu rindu denganku dan juga ayah, sama adik. Karena itulah itu membesuk kami dirumah. Tapi kenapa hanya bau wangimu saja yang tercium, Bu? Mana penampakanmu yang asli? Mana, Bu..
Kenapa ibu sekarang menjadi bayangan semu?
Bu, ini nyata ya?
Bu, ini seperti masih mimpi.
Bu, aku rindu ibu.
Dan rindu ini nyata bu, bukan semu.







_Aku mencinta ibu_

Selasa, 09 Desember 2014

KUIS BAB 7


A.      RESUME

Keputusan investasi berkaitan dengan bagaimana memilih investasi yang menguntungkan, sedangkan keputusan pendanaan berkaitan dengan bagaimana menggunakan sumber dana yang berbeda-beda.

            A.PENGGUNAAN BIAYA MODAL RATA-RATA TERTIMBANG
            Untuk menggunakan metode ini, perlu ditaksir terlebih dahulu biaya modal dari masing-masing sumber dana.
1.      Biaya modal sendiri
2.      Biaya hutang
3.      Biaya saham preferen
4.      Penghitungan biaya modal rata-rata terhitung

B.PENAKSIRAN ARUS KAS OPERASI DAN BIAYA MODAL RATA-RATA TERTIMBANG
Rumus arus kas = laba setelah pajak(laba bersih) + penyusutan(depresiasi)

C.PENGGUNAAN ADJUSTED NET PRESENT VALUE
Metode ini memulai analis dengan menaksir base case NPV dari proyek. Base case NPV adalah NPV pada saat diasumsikan proyek dibiayai dengan 100% modal sendiri. APV merupakan penjumlahan anatar base case NPV dengan dampak keputusan pendanaan.


B. LATIHAN SOAL
1)      Menurut saya, menguntungkan tidaknya suatu investasi dipengaruhi  oleh sumber dananya.
Karena, sumber dana adalah hal terpenting dalam menciptakan sebuah bisnis demi mendapatkan keuntungan yang maksimal. Apalagi jika dana tersebut berasal dari modal sendiri. Tentunya, akan sangat berpengaruh terhadap kepuasan si pemilik modal.
2)      Macam-macam sumber dana perusahaan:
Jika ditinjau dari asalnya, sumber dana perusahaan dapat dibagi menjadi 2 golongan besar, yaitu :
·         Berasal dari dalam perusahaan. Pembelanjaan dengan sumber dana dari dalam perusahaan ini disebut pembelanjaan intern, yang meliputi: Penggunaan laba perusahaan, Penggunaan cadangan, Penggunaan laba yang tidak dibagi/ditahan
·         Berasal dari luar perusahaan. Pembelanjaan dengan sumber dana dari luar perusahaan ini disebut pembelanjaan ekstern, yang meliputi : Dana dari pemilik/peserta. Dana ini biasanya diwujudkan dalam bentuk saham,dan pembelanjaannya disebut pembelanjaan sendiri. Dana dari utang/pinjaman yang dapat berupa utang jangka pendek dan utang jangka panjang. Pembelanjaan ini disebutpembelanjaan asing.
3)      Perbedaan perusahaan laba dan nonlaba :
Perusahaan laba
Perusahaan nonlaba
Kepemilikan perusahaan jelas
Kepemilikan perusahaan tidak jelas
Sumber pendanaan jelas yakni dari keuntungannya
Sumber pendanaan tidak jelas. Maksutnya modalnya, berasal dari para penyumbang yang   tidak mengharapakan pembayaran kembali atas manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan.
Penyebaran tanggung jawab jelas
Penyebaran tanggung jawab tidak jelas
Perusahaan laba, pajaknya sangat jelas. Karena mereka mencari keuntungan. Otomatis, mereka harus membayar pajak sesuai UU Perpajakan.
Perusahaan nonlaba adalah subjek pajak. Artinya, seluruh kewajiban subyek pajak harus   dilakukan tanpa terkecuali. Akan tetapi, tidak semua penghasilan yang diperoleh yayasan merupakan obyek pajak.
4)      Jelaskan
a.      Biaya modal : biaya yang harus dikeluarkan atau dibayar oleh perusahaan untuk mendapatkan modal yang diguna-kan untuk investasi perusahaan.
b.      Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya modal :
·         Faktor yang Tidak Dapat Dikendalikan Perusahaan.
Tingkat Suku Bunga.
Jika suku bunga dalam perkonomian meningkat, maka biaya utang juga akan meningkat karena perusahaan harus membayar pemegang obligasi dengan suku bunga yang lebih tinggi untuk memperoleh modal utang.
Tarif Pajak.
Tarif Pajak digunakan dalam perhitungan biaya utang yang digunakan dalam WACC, dan terdapat cara-cara lainnya yang kurang nyata dimana kebijakan pajak mempengaruhi biaya modal.
·         Faktor yang Dapat Dikendalikan Peusahaan.
Kebijakan Struktur Modal.
Perhitungan WACC didasarkan pada tarif bunga setiap kompo-nen modal dengan komposisi struktur modalnya. Sehingga jika struktur modalnya berubah, maka biaya modalnya akan ber-ubah.
Kebijakan Dividen.
Penurunan ratio pembayaran dividend mungkin dapat menye-babkan biaya modal sendiri meningkat, sehingga MACC-nya naik.
Kebijakan Investasi.
Akibat dari kebijakan investasi akan membawa dampak yang  berrisiko. Besar kecilnya risiko inilah yang akan mempengaruhi biaya modal.
c.       Biaya modal rata-rata tertimbang : laba dari investasi baru dengan risiko rata-rata yang perusahaan harus harapkan untuk mempertahankan harga saham.
d.      Adjusted discount rate : net present value proyek jika dibiayai sendiri oleh ekuitas kepemilikan ditambah nilai sekarang dari semua manfaat dari pembiayaan
5)      Jelaskan
a.      Saham Biasa adalah sebuah piagam yang berisi aspek – aspek penting bagi perusahaan, termasuk hak dari pemilik saham dan hak khusus yang dimilikinya berkaitan dengan kepemilikan umum. 
Karakteristik Saham Biasa sebagai berikut:
• Hak suara pemegang saham, dapat memillih dewan komisaris
• Hak didahulukan, bila organisasi penerbit menerbitkan saham baru
• Tanggung jawab terbatas, pada jumlah yang diberikan saja
Kelebihan saham biasa adalah sebagai berikut :
1. Tidak ada kewajiban tetap untuk membayar dividen kepada pemegang saham biasa.
2. Saham biasa tidak memiliki jatuh tempo.
3. Saham biasa kurang beresiko bagi perusahaan apabila dibandingkan sumber pembiayaan lainnya baik saham preferen maupun hutang jangka panjang. Dari segi investor saham biasa memiliki tingkat resiko yang lebih tinggi karena sangat tergantung pada besarnya keuntungan sehingga investor akan meminta tingkat keuntungan yang lebih besar daripada tingkat keuntungan obligasi maupun saham preferen yang relatif kecil.
4. Memungkinkan untuk diversifikasi usaha, meningkatkan likuiditas, mendapat tambahan kas dan lebih mudah dalam mengukur nilai perusahaan.
5. Perusahaan semakin transparan dan semakin banyak pihak yang ikut mengamati kegiatan perusahaan karena dengan menjual sahamnya ke publik berarti perusahaan tersebut menjadi milik publik.
Sedangkan kelemahan saham biasa adalah sebagai berikut :
1. Dengan menjual saham biasa akan mengancam kendali yang dipegang pemegang saham mayoritas.
2. Menurunnya laba per lembar saham sebagai akibat bertambahnya jumlah lembar saham yang beredar.
3. Timbulnya Agency Problem yang meningkatkan Agency Costs karena adanya konflik antar kelompok seperti pemilik perusahaan, manajer atau pengelola usaha, dan karyawan
b.      Saham Preferen adalah saham yang memiliki kekhususan terutama dalam pembayaran deviden dan hak suara yang lebih bila dibandingkan dengan pemilik saham biasa. 
Saham Preferen memiliki karakteristik sebagai berikut:
• Memiliki berbagai tingkat, dapat diterbitkan dengan karakteristik yang berbeda
• Tagihan terhadap aktiva dan pendapatan, memiliki prioritas lebih tinggi dari saham biasa dalam hal pembagian dividen
• Dividen kumulatif, bila belum dibayarkan dari periode sebelumnya maka dapat dibayarkan pada periode berjalan dan lebih dahulu dari saham biasa
• Konvertibilitas, dapat ditukar menjadi saham biasa, bila kesepakatan antara pemegang saham dan organisasi penerbit terbentuk
Kelebihan saham preferen :
1. Bahwa pembayaran dividen atas saham preferen relative lebih fleksibel dibandingkan dengan bunga utang. 
2. Ketidak mampuan pembayaran dividen kepada pemegang saham preferen tidak berakibat terlalu buruk dibandingkan dengan ketidak mampuan membayar bunga utang yang dapat diancam kebangkrutan. 
3. Penggunaan saham preferen akan dapat meningkatkan degree of financial leverage. 
Kelemahan utama penggunaan saham preferen :
1. Biaya modal setelah pajak yang tinggi dibandingkan dengan biaya modal dari utang, karena dividen saham preferen dibayarkan setelah pajak atau tidak dapat dipergunakan sebagai pengurangan pajak. 
2. Sudut pandang investor adalah saham preferen tidak memiliki hak untuk memaksakan pembayaran dividen. 
c.       Obligasi adalah instrumen utang jangka panjang dalam kontrak surat obligasi dimana ada pihak yang mendapatkan bunga dan membayar kembali utang yang dilakukannya.
Karakteristik obligasi :
1.      Nilai obligasi (jumlah dana yang dipinjam)
2.      Jangka waktu obligasi
3.      Nilai prinsipal dan nominal rate obligasi
4.      Jadwal pembayaran obligasi
5.      Diterbitkan perusahaan atau pemerintah
Kelebihan obligasi :
1. Keuntungan menarik obligasi
Pemegang obligasi tidak mempunyai hak suara dalam kebijakan perusahaan sehingga tidak mempengaruhi manajemen.
2. Bunga obligasi mungkin lebih rendah dibanding deviden yang harus dibayarkan kepada pemegang saham.
3. Bunga merupakan biaya yang dibebankan pada perusahaan yang dapat mengurangi kewajiban pajak sedangkan deviden adalah pembagian laba yang tidak dapat dibebankan sebagai biaya.
kelemahan obligasi :
1. Bunga obligasi adalah beban tetap baik dalam keadaan perusahaan mendapat laba atau mengalami kerugian
2. Jika perusahaan tidak mampu membayar obligasi yang jatuh tempo, pemegang obligasi tetap mempunyai hak untuk menuntut pengembalian obligasi sedangkan pemegang saham tidak mempunyai hak demikian karena pemegang saham adalah pemilik perusahaan yang turut bertanggung jawab menanggung resiko kerugian perusagaan.


Rabu, 03 Desember 2014

KUIS BAB 6



                                                                “TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN”

1)      Cara perusahaan memperoleh sumber dana yaitu :
·         Keluarga dan teman : Sumber pendanaan terbesar dalam pendanaan awal perusahaan adalah keluarga dan teman. Tentunya dengan promosi yang menarik, disajikan dalam bentuk presentasi dan proposal yang efektif dan efisien.
·         Koperasi : Meminjam dari koperasi ini jauh lebih mudah dibandingkan dengan meminjam dari bank, karena pinjaman koperasi adalah berbasis kepercayaan.
·         Bank : Pinjaman dari bank tidak mudah untuk kita dapatkan.  Perusahaan sebelumnya harus mempunyai surat izin usaha, mempunyai catatan keuangan yang rapih dan teratur dan tentu saja mempunyai aset fisik yang bisa dijadikan agunan.
·         Investor : dalam perusahaan investor adalah salah satu hal yang sangat penting untuk menunjang keuntungan maksimal yang diarih.
2)      Pasar keuangan adalah mekanisme pasar yang memungkinkan bagi seorang atau badan usaha untuk dengan mudah dapat melakukan transaksi penjualan dan pembelian dalam bentuk sekuritas keuangan (seperti saham dan obligasi).
Manajer keuangan perlu memahami pasar  keuangan karena, sebagaimana tugas manajer adalah sebagai pengelola, jika manajer tidak mengetahui seluk-beluk tentang pasar keuangan, kemungkinan juga bisa akan terjadi ketumpang-tindihan keuangan, kekeliruan, yang nantinya akan menurunkan pangkat si manajer tersebut sehingga sulit juga untuk mengembalikan kepercayaan kepada manajer jika suatu saat ada masalah tentang pengelolaannya.

3)      Arti istilah-istilah
a.       Pasar keuangan
-          Pasar uang : tempat diperdagngkannya dana-dana atau surat-surat berharga yang mempunyai jangka waktu jatuh tempo kurang dari satu tahun (jangka pendek).
-          Pasar modal : salah satu tempat bertemunya pembeli dan penjual , dan barang yang diperjual belikannya adalah modal.
b.      BAPEPAM-LK : sebuah lembaga dibawah kementrian keuangan Indonesia yang bertugas membina, mengatur, mengawasi kegiatan sehari-hari pasar modal serta merumuskan, melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis dibidang lembaga keuangan.
c.       Perusahaan Efek
-          Peminjam emisi : bank investasi, bank komersial, atau perusahaan pialang yang bekerja dengan emiten untuk menjual emisi baru.
-          Perantara pedagang efek : seringkali disebut juga Pialang saham atau broker dealer, adalah Pihak yang melakukan kegiatan usaha jual beli Efek untuk kepentingan sendiri atau pihak lain.
-          Manajer investasi : pihak yang kegiatan usahanya mengelola Portofolio Efek untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank yang melakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
d.      Lembaga penunjang pasar modal
-          Biro administrasi efek : pihak yang berdasarkan kontrak dengan emiten melakasanakan pencatatan pemilik efek dan pembagian hak yang berkaitan dengan efek.
-          Bank kustodian : suatu lembaga yang bertanggung jawab untuk mengamankan aset keuangan dari suatu perusahaan ataupun perorangan.
-          Wali amanat : pihak yang mewakili kepentingan pemegang efek yang bersifat hutang berdasarkan perjanjian antara bank umum dan emiten baik didalam maupun diluar pengadilan.
-          Pemeringkat efek : Perseroan Terbatas yang sahamnya per Desember 2006 tercatat dimiliki oleh 96 perusahaan domestik, yang terdiri dari dana pensiun, perbankan, asuransi, Bursa Efek Jakarta, Bursa Efek Surabaya dan perusahaan sekuriti.
e.      Profesi penunjang pasar modal
-          Akuntan : sebutan dan gelar profesional yang diberikan kepada seorang sarjana yang telah menempuh pendidikan di fakultas ekonomi jurusan akuntansi pada suatu universitas atau perguruan tinggi dan telah lulus Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).
-          Notaris : sebuah profesi yang dapat dilacak balik ke abad ke 2-3 pada masa roma kuno, dimana mereka dikenal sebagai scribae, tabellius atau notarius. Pada masa itu, mereka adalah golongan orang yang mencatat pidato.
-          Konsultan hukum : pihak independen yang dipercaya karena keahliannya dan integritasnya untuk memberikan pendapat hukum secara independen mengenai emisi dan emiten atau pihak lain yang terkait dengan kegiatan pasar modal.
f.        Lembaga penyimpanan dan penyelesaian (KSEI) : pihak yang menyelenggarakan kegiatan kustodian sentral bagi bank kustodian, perusahaan efek, dan pihak lain.
g.       Emiten : Pihak yang melakukan Penawaran Umum, yaitu penawaran Efek yang dilakukan oleh Emiten untuk menjual Efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam peraturan Undang-undang yang berlaku.
h.      Perusahaan publik : sahamnya dimiliki oleh lebih dari 100 orang pemegang saham dan mempunyai modal disetor sekurang-kurangnya Rp.2 miliar.
i.         Reksadana : wadah dan pola pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi yang tersedia di Pasar dengan cara membeli unit penyertaan reksadana.
j.        Saham
-          Laba per saham : jumlah laba per setiap saham yang beredar dari saham perusahaan.
-          Capital gain : Suatu keuntungan atau laba yang diperoleh dari investasi surat berharga atau efek, seperti saham obligasi atau dalam bidang properti dimana nilainya melebihi harga pembelian.
-          Nilai nominal : nilai yang tertera pada uang.
-          Nilai pasar : nilai atau harga  jual sebuah barang jika barang tersebut dijual.
k.       Obligasi
-          Nilai pari : Nilai pari atau dalam bahasa Inggris disebut juga Par value, istilah ini digunaka dalam dunia keuangan dan akunting yang artinya "nilai yang ditetapkan" atau "nilai yang tampak".
-          Bunga : imbalan yang diterima dan/atau diperoleh pemegang Obligasi dalam bentuk bunga.
-          Kupon : kupon dalam dunia keuangan, adalah terkait dengan obligasi baik secara fisik (seperti dalam obligasi zaman dahulu dimana kupon tersebut dilekatkan pada obligasi) ataupun secara sistem elektronik.
4)      Hubungan antara pasar modal efisien dengan keputusan pendanaan yaitu sebagaimana pasar modal efisien sebagai pasar yang harga serkuitas-serkuitasnya sudah sangat relevan, otomatis jika informasi mengenai harga serkuitas sudah mendukung, maka keputusan pendanaan yang diambil akan semakin cepat, baik itu untuk pendanaan perusahaan dari dalam maupun dari luar, dan begitu sebaliknya. 

#QUOTESOFME (PART 2)

Silahkan disimpan bila Anda mau. Boleh juga dijadikan caption di instagram Anda. Untuk lockscreen hp juga bisa. Syaratnya satu, jangan ab...