Aku BENCI “ABSEN”. Padahal aku sudah menambahkan daftar
motto di hidupku “hidup ini terlalu
sia-sia untuk membenci seseorang”
Dan sesungguhnya aku tak bisa menyembunyikan rasa kebencian
ini kepada dunia. Aku terlalu polos untuk berbohong jika detik ini aku
benar-benar ingin membencinya.
Aku bosan dengan kata absen. Kenapa Engkau kembali
mempertemukan kami dalam masalah yang sangat tidak elit seperti ini Tuhan? Aku
bosan dengan dia.
Kalau aku boleh memilih satu orang yang pantas aku benci,
aku ingin move on dari dia. Aku sudah muak dengan dia. Muak. Muak. Muak.
Sungguh. Rasa kebencian ini semakin memuncak semenjak kurang
lebih 21 jam yang lalu.
Apakah kurang tragis konflikku tahun lalu dengan dia? Dan
bagaiman dengan tahun lalu sebelumnya lagi? Ah.
Tepat 21 jam yang lalu :
detik
Ini
Putuskan
Bahwa
Aku
Benar
Benar
Ingin
Membencimu
Dan
Kadar
Kebencian
Ini
Teramat
sangat
Memuncak
Saat
21
Jam
Yang
Lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar