Malam kembali pada kodratnya yang
identik dengan awan hitam, bintang, dan semilir angin yang sedikit menusuk
tulang. Malam ini entah apa yang membuat aku gencar-gencarnya menulis dan
merangkai kata demi kata. Otakku terasa sangat tok cer dan hasrat untuk menuangkan
inspirasi ke dalam tulisan begitu tebal. Ya, malam ini aku ingin bermanja
dengan kiasan para kata. Aku ingin mempertebal jati diriku menjadi seorang
penulis walaupun aku sadar tingkat keindahku dalam membentuk kata-kata indah
masihlah dibawah standrat. Yap yap yap, tak kupikirkan hal yang satu itu, yang
jelas malam ini aku ingin bercerita.
***
***
***
Biasanya aku lihai jika di suruh
mengandai-andai. Tapi, entahlah. Jika kalian memaksa aku untuk mengandai-andai
tentang kisah hidupku, aku sulit untuk menemukan objek apa yang cocok dengan
kehidupanku di awal tahun 2015 ini.
Aku punya banyak mimpi dan
cita-cita. Sebelumnya, aku ingin kembali mengucap rasa syukur atas
dianugerahkan IPK yang jauh diluar dugaan. 3,78. 4 besar se-prodi akuntansi
semester 1 di kampus tempatku menimba ilmu. Semoga semester berikutnya, dan
berikutnya lagi aku bisa meningkatkan IPK itu dan minimal bisa konstan. AMIN.
Ibarat pepatah, seperti kejatuhan durian yang beratnya berton-ton. Hohohoooo...
Selain itu aku juga merasa teristimewa
dengan kedatangan 7 sahabatku dari berbagai corak dan budaya. Aku menamainya 7
serangke. Di adalah Nia, Wulan, Michel, Aipung, Uqi, Meisin, dan Aku. Beberapa
momen kebersamaan telah kita bangun bersama. Senang pernah, susahpun juga
pernah. Tak ada kata yang bisa aku ucapkan kepada mereka selain “terima kasih telah menjadi bagian dari hidupku”. Hanya kata “terima kasih atas
anugerah yang tak kan pernah bisa dinilai dengan takaran nominal ini, aku
sungguh bahagia hidup dengan mereka”, itulah yang sering kali ku ucap atas rasa
syukur dariNya.
Dan ingatlah dibalik semua
anugerah yang Dia berikan kepadaku, pastinya ada juga cobaan bertubi-tubi yang
tak bisa beberkan di sini. Di balik keindahan itu, aku juga memiliki segudang
kehidupan yang sedikit tak enak. Hanya saja, aku enggan bercerita di sini.
Mungkin lain kali aku akan runtut bercerita tentang hal yang sedikit tak enak
itu. Aku hanya tak ingin, ceritaku yang di atas, yang indah-indah, kalah dengan
ceritaku yang mungkin tergolong melow. Yang aku takutkan, virus kemelowan itu
akan menyebar dan menulari kalian (ex:pembaca). Jadi, malam ini marilah bahagia
denganku, nikmati suguhan ceritaku yang mungkin menurut kalian sangat kaku,
namun begitu aku tak merasa malu, karena malam ini aku bebas dari rasa pilu.
Let’s have have together guys! Ini ceritaku, mana ceritamu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar