Minggu, 02 November 2014

Dear, Riska


Dear Riska sahabatku di ujung Sidoarjo,

Apa kabar kamu? Aimisyuuuu yis hahaha

Btw, aku sering memanggilnya Yiska. Kalo versi panjangnya dedek Yiska. Yap dedek. Kenapa dedek? Karena dia itu amat sangat baby face. Ah bukan juga sih. Emm gimana ya, aku bingung juga nih mendeskripsikan dedekku yang satu ini. Gini-gini, riska ini wanita, iyalah ya haha, putih, kurus kek triplek wkakak bercanda deh, berjilbab. Terus, dia ini dulu se-SMP sama aku, SMP Negeri 1 Bojonegoro. Ya dulu aku nggak kenal akrab sama dia, Cuma sekadar tau dia, tapi apakah dia tau aku? Ah sudahlah itu tak penting hehe.

Pas SMP, aku tau dia gara-gara dia adalah pacar temanku sekelas. Siapakah gerangan? Tet teret tereeeettttt RAHASIA!!! Kepo nih pembaca hehe. Di facebook, aku stalking dia gitu, gak tau kenapa dan karena faktor apa, aku mendadak jadi manusia super kepo. Aku liatin foto profilnya, dan ada sesuatu yang bikin aku terkagum-kagum olehnya. Eittsss bukan lesbi ya aku haha. Waaaahh riska ternyata pas SMP, cantik binggo haha. Senyumnya sesksi, dia putih pula, ditambah hasil editan fotonya itu beehhh pas banget, jadi makin sip aja. Yaa gak kalah lah dengan aslinya, aslinya juga cantik dan putih kok. Begitulah kronologisnya aku mengetahui sosok siapa itu riska.

SMA. Wuuu ini nih jaman-jamannya para pemuda-pemudi Indonesia sering dibikin terbang trus tiba-tiba dijatuhkan ke jurang, dan begitu seterusnya. Lebih tepatnya sering mabuk cinta dan sering muntah nestapa. Haha. Ada cinta dibalik masa putih abu-abu. Dan aku, memiliki segudang cerita untuk riska tentang cinta didalam cinta. Belum pernah aku menceritakan secara detail bahwa aku punya dendam tersendiri kepada riska. Hanya aku beserta hatiku, dan Tuhan Yang Maha Tahu.

Riska. Kamu tau dendo kan. Ya dendo. Itu loh pacarmu hehe. Riska. Kamu pasti juga tau kan aku adalah mantannya dendo hehe. Asal kamu tau ya, aku itu dulu benci mendalam sama kamu dan pacarmu. Memang aku dan dendo sudah putus sejak kelas X. Tapi disini aku ingin mengorek  suatu hal kecil yang sewajarnya kamu harus tau, karena kamu sahabat terbaikku. Mungkin bagimu ini adalah masa lalu, tapi apa salah jika aku ingin terbuka denganmu. Bukankah kita sebagai sepasang sahabat harus saling membuka tirai kejujuran satu sama lain? Sebelumnya, maad riska, sudah menyebut merk nama “dendo” dan sudah memposting luapan-luapan tulisan ini dalam socmed. Tak ada asalan apa-apa, aku hanya ingin jujur ke kamu, bahwa dulu aku pernah membencimu. Tapi sekarang aku malah sangat menyayangi dan membutuhkanku walau hanya sekadar untuk berbagi secuil cerita suka dukaku. Ris, aku match banget curhat sama kamu. Nggak tau kenapa. Tapi ini asli, solusimu sangat membantuku.

Yis, dulu kita kan se-SMA ya. Kelas X kita tak sekandang. Taraaaa!!! Kelas XI dan XII kita sama-sama menghuni ruang lingkup IPS1. Jujur, aku sangat amat syok waktu tau daftar nama kelas baru kita. Yap. Jujur, dulu aku masih benci sama kamu gara-gara kamu memikat hati bersama dendo. Awalnya ceritanya begini. Bintang imana, kamu tau kan ris, pas di kantin pas aku juga sudah fix putus sama dendo aku dibisikin dia “nis, kamu udah putus kan sama dendo? Aku bilang, “iya tang, emang kenapa?” “gak papa, sekarang dia dekat sama riska”. Mendengar berita itu, kupingku jadi sentitif abis. Rasanya untuk mendengar nama kamu dan dendo rasanya aku ingin sekali marah, jengkel, secara waktu itu jarak antara aku putus sama kamu jadian itu miris ris. Dendo hanya butuh waktu singkat. Dan kalian jadian. Sakitnya tu disini *nunjuk hati*. Kita kan sama-sma wanita. Pasti taulah move on itu butuh waktu yang gak singkat. So far, saat itu hampir satu semester, intinya aku masih benci kamu ris.

Dan kamu tau tidak, apa yang aku lampiaskan dalam satu semester itu? Gini critanya, kita kan sekelas. Mau gak mau tiap hari harus ketemu dan harus berteman. Ris, maaf ya, dulu itu untuk senyum sama kamu aja, aku itu fake smile. Aku masih belum bisa move on soalnya. Apalagi omong-omong sama kamu, wah rasanya aku malas. Dan hal yang paling membuat aku teriris, saat kamu diantar jemput dendo. Memang itu hakmu dan itu juga hakku juga kan mau iri atau jealous. Toh kita juga punya hati. Dan kamu tau posisi teratas apa yang membuat aku semakin tersakiti? “riska, waahh enak e cah diantar jemput dendo. Ngenteni dendo yo ris” masih teringat jelas kata-kata manda teman sekelas dendo waktu pulang sekolah saat kamu berjalan menuju pintu gerbang dan sedang menunggu dendo mengambil motornya dan saat itu juga aku berada tepat dibelakangmu dan mendengar jelas kata-kata kejam yang sempat hampir membunuhku dalam kecemburuan. Riskaaaaa, saat itulah yang membuat aku galau. Sakit. Patah hati.

Ada hal lain juga yang dalam satu semester aku luapkan. Aku bersi keras belajar sekuat tenaga demi mendapat rangking 1. Dulu, niatku memang buruk. “aku kudu iso rangking 1. Kudu iso ngalahno riska. Kudu iso mbuktikno ning dendo, iki lo aku. Isek pinter aku to daripada riska” begitulah ris, kata-kata terjahatku, niatan burukku. Maaf riska, tapi itu dulu.. sumpah sekarang tak ada lagi kekejaman, ketertutupan, keirian antara hubungan kalian berdua.
Selama satu semester itu ris, aku sudah puas karena aku bisa mengalahkanmu. Maafkan aku yang mungkin menurutmu aku jahat.

Tapi, dibalik semua kekejaman hatiku, sungguh sekarang, detik ini, aku telah membuang jauh-jauh rasa cemburu itu. Kamu juga tau kan, aku juga sudah meiliki pasangan. Sungguh riska percayalah, aku memang membencimu tapi itu dulu.
Sekarang aku tau, siapakah diantara teman terbaikku, ubur-uburku, yang aku anggap sebagai teman curhat terbaikku. Dia adalah KAMU, RISKA.

Kamu ingat tidak saat aku kaku, lemah tak berdaya, tak bisa menahan tangis saat Allah mengambil sosok yang sangat aku cintai, Ibuku. Keluarga besar galaksi datang, kamu beada di barisan terdepan bersama keke dan tika. Tapi siapakah yang aku jemput dan aku peluk lalu kukotori seragam putih abu-abu dengan deraian air mata? Kamu riska, kamu. Kamu ingat tidak? *semoga kamu ingat*. Entah mengapa diantara keke dan tika, aku memilih kamu sebagai sahabat yang menurutku kamu adalah orang yang tepat. Dari ujung gang sampai masuk kedalam rumah, aku terus memelukmu, aku menangis dalam pundakmu. Dari situlah aku merasa dari moment-moment baik kita sejak semester 2 kelas XI hingga semester 2 kelas XII dan bahkan hingga kita resmi melepas almamater outih abu-abu kita, aku sangat menyesal telah menilaimu buruk waktu dulu. Aku menyesal karena aku baru sadar, kamulah teman terbaikku.

Ada hal lain juga yang didalamnya kamu termasuk sosok yang berpengaruh dari solusi permasalahanku. Tapi dari hal-hal lain itu, moment diataslah moment saat aku harus merasakan keterpurukan yang mendalam dan aku temukan sandaran yang tepat yaitu dipundakmu.

Ris, beberapa hari yang lalu kamu juga curhat padaku tentang adanya masalah kecil dari keluargamu. Setelah aku baca blogmu yang “ini bukan aib” apakah itu yang kau maksud? Iya atau tidak itu tidak penting. Yang jelas sekarang aku tau inti dari curhatmu dulu yang setengah-setengah dan kamu memilih untuk merahasiakannya. Kamu merasa ada kerenggangan dalam keluargamu. Kemarin aku juga sudah bilang “ris, iku keluargamu. We haruse bersyukur di kek i kesempatan berkumpul karo mereka. We ndue keluarga utuh di dunia. Sedangakan aku? Keluargaku hilang satu. Ibuku sekarang berada di tempat yang berbeda. Ris, ilingo kuwi keluargamu” semacam itulah caraku menasehatimu kemarin melalu pesan singat BBM.

Riksaaaa.. pada intinya begitulah hal yang perlu kamu tau karena sekarang kamu adalah sahabatku. Jika aku ada salah, please give me a sorry. Sungguh tittle blog ini sebelumnya belum pernah aku bocorkan kepada siapa-siapa. Kamulah orang pertama yang membuat aku kesal saat duduk dibangku kelas XI dan kamulah orang pertama yang aku beritahu kekesalan yang sempat memukulku. Rasa cemburu yang dulu sempat aku pendam padamu, kini akhirnya kamu ketahui juga.

Semoga dengan adanya tulisan ini, kita bisa semakin erat. Aku tau kamu sudah punya KTP dan itu tandanya kamu sudah dewasa. Orang dewasa pasti akan memaafkan keasalahan sahabatnya dulu, dan orang dewasa pasti akan percaya kalau orang yang dulu kubenci sekarang malah kucintai.

Percayalah rissss, aku sekarang sangat amat dan masih menjadikan kamu teman curhat terbaikku. Kamulah yang bisa memberi solusi panjang lebar. Aku nangis di vn saat gagal snmptn dan sbmptn, aku galau masalah cinta, semua kamu respon. You’re my guardian angel ris! Aku ingin keterbukaan dan kejujuran ini adalah ujung tombak kelanggengan persahatan kita. Semoga kita bisa terus salaing support walau jarak memisahkan. Iloveyou. Balaslah blog ini jika kamu mau. Jangan paksa hatimu untuk membalasnya. Aku ingin ketulusan jari manismu memberikan umpan balik yang tanpa paksaan dari siapapun.


Dan yang hal yang paling aku takutkan adalah “kamu ilfil denganku, dan kamu blaklist aku dalam daftar sabahat terbaikmu”. Jangan riksa jangaaaan. Kita bisa sama-sama terus kan? Plissss.......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

#QUOTESOFME (PART 2)

Silahkan disimpan bila Anda mau. Boleh juga dijadikan caption di instagram Anda. Untuk lockscreen hp juga bisa. Syaratnya satu, jangan ab...