Senin, 29 September 2014

Tulisan Tak Bermakna


Dorongan untuk menulis semakin menggebu.  Hari ini, Aku seakan dipaksa oleh hati nurani untuk menciptakan sebuah kreasi melalui ukiran para kata. Tapi aku belum tahu, topik apa yang pas untuk membuat sebuah cerita yang bernilai guna. Sebenarnya banyak sekali ide yang hendak aku tuangkan ke sini. Tapi rasanya, ide ini tidak matching. Lantas, dari mana aku mengawali tulisan ini? Dari a, b, c, atau... ah aku semakin dibuat risau oleh ulahku sendiri yang kini sedang kebingungan mencari ruang inovasi dalam hal menulis.
Hari ini cuaca indah. Wallpaper atap dunia tampak membiru bersih, lengkap dengan hembusan semilir angin nan syahdu. Sayang, hari ini aku tak mencuci baju, padahal cuacanya sangat pas untuk sesi pengeringan baju secara alami.
Aku kembali dibuat seperti orang kebingungan. Paksaan untuk menciptakan ukiran para kata yang baru terus memenuhi volume otakku yang kini sedang kalut dengan banyak hal yang aku sendiri juga tak tahu apa yang membuat kalut.
Kembali jari-jari ini berhenti memencet keypad, seolah pikiran bingung apa lagi yang harus aku tulis. Sesekali kali membaca tulisan ini dari awal, apakah tulisan ini layak aku lanjutkan? Tulisan macam apa ini. Topik tak jelas, intinya belum ada. Ah. Aku tak peduli apapun, siapapun yang nantinya akan menghujat tulisan ini, aku juga harus lapang menerimanya. Toh, tulisan ini juga di post, pasti ada yang membacanya walaupun sedikit.
Hei. Bagaimana ini? Sebenarnya topiknya tulisan ini apa sih? Boro-boro pembaca tau, yang nulis ini saja tak tau apa arti yang dia ketik. Ah.
Terdiam. Terkapar di depan layar monitor. Hening. Hanya terdengar suara bisikan angin.
Layaknya hembusan nafas terakhir yang kemudian sudah tak bisa menghembuskan nafas, aku sudah kehabisan kata-kata untuk melanjutkan tulisan ini. Padahal ini belum dapat 1 lembar halaman. Bagaimana ini? Masak iya sudah cukup sampai di sini? Aaaaa.. aku bingung. Ide yang tadinya berdesak-desakan di otak kenapa secepat ini menghilang? Hei ide, di mana kau? Aku membutuhkanmu. Bantu aku untuk menghasilkan sebuah cerita. Tolong, bertamu lagi ke otakku. Ayo sini cepat. Kamu di mana sih? Sebentar lagi tulisan ini mau jadi selembar lo. Ah. Waktuku jadi habis kan, untuk mencari kamu. Kamu sih main pergi gitu aja. Nggak pamit nggak apa tiba-tiba hilang. Padahal kamu itu detik ini adalah inspirasi aku untuk menulis. Kalau tidak ada kamu, mana mungkin aku bisa lihai mengetik huruf demi huruf dan akhirnya, lihat! Aku bisa menulis. Aku bisa membuat karya. Walaupun tak bermakna, bertema, bertopik, berinti, atau apalah. Yang penting aku bisa mengutarakan apa yang ada diotakku lalu aku salurkan lewat sebuah tulisan.
“kaaaakk..”, suara teriakkan adekku yang baru saja pulang sekolah.
Dan dengan berat hati aku skip dulu tulisan yang tak bermakna ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

#QUOTESOFME (PART 2)

Silahkan disimpan bila Anda mau. Boleh juga dijadikan caption di instagram Anda. Untuk lockscreen hp juga bisa. Syaratnya satu, jangan ab...