Minggu, 04 Februari 2018

Selamat Ulang Tahun, Buk.


Bojonegoro, 04 Februari 2018.

Selamat ulang tahun, buk..

Terima kasih telah menjadi ibu terbaik sepanjang masa.
Aku tahu, rasa trima kasih saja tak akan cukup untuk membalas semua yang telah ibu lakukan kepadaku.
Mulai dari ibu mengandungku, sembilan bulan lamanya, memberiku ASI, mengajarkanku cara menyebut nama "i bu, ba pak", membantuku cara berdiri, berjalan, makan, ganti pakaian, cara menyisir rambut, mengepang, memakai bedak, memberitahuku siklus menstruasi, cara memakai pembalut, hingga mengatasi jerawat sekalipun.

Ah rasanya tak akan ada habisnya aku membahas hal-hal kecil hingga ke proses pemecahan orang dewasa layaknya, semuanya ibu berpartisipasi dalam hal tersebut.

Gak kerasa ya buk, udah 4 tahun berjalan aku tidak seatap dengan ibu.
Rumah ibu udah beda. Mungkin di sana lebih nyaman ya buk. Yaaa meskipun ibu sendirian, tapi percayalah buk, setiap habis sholat Al-Fatihah untuk ibu selalu aku selipkan disetiap do'a-do'aku.
Semoga ibu selalu tenang di sana. Bahagia di sana. Selalu mendapat tempat terbaiknya Allah. Amin.

Sebenarnya aku sedih, ibu jarang singgah dimimpiku. Walaupun begitu, aku cukup lega, kata orang Jawa, asal ibu tak nampak murung entah itu lewat mimpi atau lewat bayangan sekilas, hal itu menandakan bahwa ibu baik-baik di sana, tak kekurangan do'a. Semoga selalu begitu ya buk.

Semoga ibu tak datang dengan mimik yang menyedihkan. Datanglah dengan mengelus-elus rambutku, sambil mencium keningku, bisiki aku "ibu bangga punya anak sepertimu". Walaupun dalam mimpi, aku yakin kesannya akan sangat nyata. Semoga bisa terwujud. Amin.

Oh yaaaa, ada hal kecil lain yang belum aku sampaikan, hehe.
Terima kasih semasa SMP telah mengajariku bagaimana cara mencuci baju, melipat baju, menyetrika. Berkat ajaran ibu, kini aku sudah sangat terbiasa akan kewajiban sebagai seorang wanita pada umumnya. Tak mengeluh jikalau mendapati cucian yang segunung, bajuku sendiri, bajunya adik, dan bapak. Hari Minggu harus wajib setrika seragamnya adik, bapak, dan seragamku sendiri sudah tak udur-uduran lagi, sebab aku sadar diri jika bukan aku yang melakukan itu semua, lantas siapa lagi? Mau mengandalkan laundry juga tak biasa. Mending uangnya ditabung, buat keperluan lain. Yaaa selagi aku mampu melakukan kodratku sebagai wanita, kenapa aku harus minta bantuan ke orang lain?  Ya nggak buk? Hehe.

Aku bangga sejak dini mendapati ajaran untuk jadi anak yang mandiri.
Aku bahagia meskipun kurang lebih 4 tahun belakangan harus hidup tanpa ibu di dunia. Apa-apa sendiri. Pengen beli baju ya brangkat sendiri, milih-milih sendiri. Disaat kebanyakan teman-temanku apa-apa selalu minta bantuan ibunya, jujur aku iri dengan mereka yang ke pasar dengan ibunya, bantuin masak ibunya, curhat ke ibunya. Ah sudahlah. Mungkin sudah garis hidupku seperti ini. Dituntut menjadi anak perempuan pertama yang mandiri lebih awal dari teman-teman sebayaku.

Aku minta doa ya buk, supaya aku kuat menghadapi semua cobaan hidup ini.
Aku tau ibu sudah beda alam denganku. Dan aku tau, sejauh apapun jarak, jika do'a yang tulus hanya dikerahkan kepada Allah semata, pastilah akan sampai.
Pun juga semoga ibu selalu merestui jalan hidup yang aku pilih.
Karena restu ibu, adalah restu Allah juga.
Semoga aku dan ibu selalu terjerat dalam ikatan anak dan ibu yang diridhoi Allah.
Entah itu di dunia, maupun kelak di surga.
Semoga.
Amin Ya Rabb..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

#QUOTESOFME (PART 2)

Silahkan disimpan bila Anda mau. Boleh juga dijadikan caption di instagram Anda. Untuk lockscreen hp juga bisa. Syaratnya satu, jangan ab...