Dikala matahari seratus delapan puluh derajad di atas
ubun-ubun
Aku mulain gencarnya
Menghitung detik demi detik
Sampai waktunya jam kator berkokok habis
Kulakukan semua itu karena
Kebingungan mulai menyertaiku
Semua sudah kubereskan
Sudah kuteliti satu demi satu
Hingga datanglah pada waktunya
Aku mulai termangu
Waktu yang tersisa ini
Enaknya dibuat apa ya ?
Otakku terus bertanya seperti itu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar